https://nopalflashjr.blogspot.com

Monday, April 29, 2019

Makalah Tentang Perdagangan Internasional


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Ekonomi ini dengan baik dan tepat waktu.

Tugas ini kami buat untuk memberikan  penjelasan Tentang Perdagangan Internasional. Semoga Makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  Makalah ini. Oleh karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan Makalah ini.

Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terima kasih.

Paninggahan, 26 Februari 2019



                                                                                                   Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN  
2.1 Pengertian Perdagangan Internasional
2.2 Manfaat Perdagangan Internasional
2.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional
2.4 Teori Perdagangan Internasional
2.5 Kebijakan Perdagangan Internasional
2.6 Tujuan Perdagangan Internasional
2.7 Neraca Perdagangan Internasional

BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain

Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth,Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupaexport promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah
a)      Apa Pengertian Perdagangan Internasional ?
b)      Apa Manfaat Perdagangan Internasional ?
c)      Apa Saja Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional ?
d)     Bagaimana Teori Perdagangan Internasional ?
e)      Bagaimana Kebijakan Perdagangan Internasional ?
f)       Apa Saja Tujuan Perdagangan Internasional ?
g)      Bagaimana Neraca Perdagangan Internasional ?

 1.3 Tujuan Penulisan
a)      Kita Dapat Mengetahui Pengertian Perdagangan Internasional.
b)      Kita Dapat Mengetahui Manfaat Perdagangan Internasional.
c)      Kita Dapat Mengetahui Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional.
d)     Kita Dapat Mengetahui Teori Perdagangan Internasional.
e)      Kita Dapat Mengetahui Kebijakan Perdagangan Internasional.
f)       Kita Dapat Mengetahui Tujuan Perdagangan Internasional.
g)      Kita Dapat Mengetahui Neraca Perdagangan Internasional.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah suatu interaksi antar negara dalam bentuk jual-beli barang maupun jasa atas dasar kesepakatan bersama. Kerjasama internasional di bidang perdagangan bukanlah hal yang baru saja dimulai, namun sudah ada sejak abad pertengahan.
Hubungan ekonomi antar negara tersebut meliputi tiga bentuk hubungan, diantaranya:
a)      Pertukaran hasil atau output dari sebuah negara dengan negara lain, atau yang kita kenal dengan perdagangan internasional
b)      Hubungan dalam bentuk hutang piutang antar negara
c)      Pertukaran atau aliran produksi atau sarana produksi

Salah satu tujuan perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) atau total nilai produksi barang dan jasa di dalam suatu negara selama satu tahun. Dampak yang ditimbulkan dari perdagangan internasional dapat dirasakan dari segi kepentingan sosial, politik dan ekonomi untuk membantu mendorong kemajuan industrialisasi, transportasi, globalisasi dan hadirnya perusahaan multinasional.

A. Perdagangan Internasional Secara Umum
Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara lain.Proses ini kemudian menjadi kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-impor. Perdagangan antar negara tersebut disebut dengan perdagangan internasional.Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan antar negara memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.


Kedua pihak tersebut bisa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintah sebuah negara, atau antar pemerintah dari masing-masing negara.Dengan demikian perdagangan antar negara memungkinkan terjadinya:
1)      Jual-beli atau tukar-menukar barang dan atau jasa antar negara
2)      Kerja sama di bidang ekonomi antar negara di seluruh dunia
3)      Pengaruh terhadap perkembangan ekspor dan impor serta Balance of Payment/ Neraca Pembayaran Internasional (NPI) suatu negara
4)      Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat di dalamnya
5)      Pergerakan sumber daya melalui batas negara, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya modal

2.2 Manfaat Perdagangan Internasional
Jadi maksud dari spesialisasi ini yaitu adanya kespesialan atau kekhususan suatu negara dalam produksi suatu produk. Keuntungan dengan adanya spesialisasi dalam perdagangan internasional yaitu dapat lebih menikmati banyak produk dari yang diproduksi dalam negeri, dan juga adanya efisiensi suatu faktor produksi.
a)      Memperoleh Barang Yang Tidak Dapat di Produksi di Negeri Sendiri.
b)      Keuntungan Melalui Spesialisasi
c)      Dapat Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
d)     Transfer Teknologi Modern
e)      Mempererat Hubungan Antar Bangsa
f)       Negara Semakin Makmur
g)      Memperluas Kesempatan Kerja
h)      Menambah Devisa Negara
i)        Dapat Mencegah Terjadinya Krisis 
j)        Akan Mendorong Kemajuan Pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

2.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional
A. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini.

1. Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut.

2. Teknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang antarnegara.

3. Penghematan Biaya Produksi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah.

4. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara.

B. Hambatan Perdagangan Internasional
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.

1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda.


2. Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barangbarang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

4. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karenaitu , setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

5. Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

6. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara-negara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

2.4 Teori Perdagangan Internasional
Dalam perkembangannya, terdapat tiga teori perdagangan internasional yang utama dan banyak diulas. Ketiga teori utama tersebut adalah :
a)      Teori Keunggulan Absolut
b)      Teori Keunggulan Komparatif
c)      Teori Heckscher – Olin (H-O)

A. Teori Keunggulan Absolut
Teori keunggulan absolut dicetuskan oleh Adam Smith bersamaan dengan ramainya revolusi industri di Inggris abad ke-18. Dasar pemikiran teori ini adalah suatu negara akan bertambah kaya ketika memiliki peningkatan keterampilan dan efisiensi dalam hal keterlibatan para tenaga kerja dalam proses produksi.Negara dikatakan memiliki keuntungan mutlak dalam produksi jenis barang tertentu apabila negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya lebih rendah dibanding ketika barang tersebut diproduksi di negara lain. Karenanya, negara tersebut akan melakukan ekspor jika negara tersebut dapat membuatnya lebih murah dibandingkan negara lain.

Negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara tersebut melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditi tertentu dibandingkan dengan negara lain. Terdapat beberapa asumsi teori keunggulan absolut atau yang biasa disebut juga sebagai teori keunggulan mutlak ini, yakni:
a)      Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
b)      Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama
c)      Pertukaran dilakukan secara barter tanpa menggunakan uang
d)     Biaya transportasi ditiadakan

B. Teori Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif dicetuskan oleh David Ricardo dengan asumsi utama bahwa perdagangan internasional dapat terjadi walaupun suatu negara tidak memiliki keunggulan absolut. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa perdagangan internasional dapat saling menguntungkan ketika salah satu negara tidak memiliki keunggulan absolut, dengan jalan hanya memiliki keunggulan komparatif saja pada harga untuk komoditi yang relatif berbeda.Keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya Principles of Political Economy and Taxation (1817). Pemikiran Ricardo berangkat dari analisanya terhadap kelemahan teori keunggulan absolut yang menjelaskan bahwa perdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan ketika setiap negara yang terlibat dalam perdagangan internasional mempunyai keunggulan absolut yang berbeda-beda.

Menurut Ricardo, kelemahan pola pikir keunggulan absolut karena ketika hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut untuk barang tertentu yang dihasilkan, maka tidak akan terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan. Karenanya, kelemahan ini lalu disempurnakan oleh David Ricardo lewat teori keunggulan komparatif.

C. Teori Heckscher-Ohlin (H-O)
Teori Heckscher-Ohlin atau yang biasa disebut sebagai Teori H-O dicetuskan oleh Eli Heckscher dan muridnya Bertil Olin. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa pola perdagangan negara-negara cenderung mengekspor barang-barang dengan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif.Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan produktivitas yang terjadi akibat perbedaan proporsi faktor tenaga kerja, modal, dan tanah yang dimiliki oleh suatu negara. Karenanya, teori ini juga disebut sebagai “The Proportional Factor Theory”.
Terdapat banyak faktor yang mendorong negara melakukan perdagangan internasional, menurut teori ini, meliputi :
1)      Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa di dalam negeri
2)      Keinginan untuk mendapatkan keuntungan serta meningkatkan pendapatan negara
3)      Adanya perbedaan kemampuan dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi yang dimiliki
4)      Adanya kelebihan produksi di dalam negeri sehingga membutuhkan pasar baru untuk menjual produk tersebut.
5)      Adanya perbedaan kondisi seperti dalam hal sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk sehingga menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6)      Adanya kesamaan selera terhadap barang tertentu.
7)      Adanya keinginan untuk membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8)      Adanya globalisasi yang membuat tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

2.5 Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional, meliputi:
A. Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak).

B. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor).

C. Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan.

D. Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan.

E. Persyaratan Kandungan Lokal
Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal dari nilali tambah domestic.

F. Subsidi Kredit Ekspor
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor.

G. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik adalah industri telekomunikasi Eropa.

H. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)
Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal. Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam perdagangan.

2.6 Tujuan Perdagangan Internasional
A. Menaikkan Devisa Negara
Dengan adanya perbedaan yang dimiliki oleh negara satu dengan negara lain maka sebagai negara yang mengekspor barang ke negara lain, tujuannya adalah untuk menaikkan devisa negara. Apabila kita dapat menaikkan devisa negara maka imbas darinya adalah.
1. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ialah kenaikan produk nasional bruto pendapatan  dalam suatu Negara. Produk Nasional Bruto (GDP) biasanya dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga Negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, warga Negara tidak termasuk didalamnya walaupun dia tinggal dalam negeri tersebut.

2. Memengaruhi stabilitas harga barang yang di ekspor
Stabilitas harga di sini adalah mempertahankan harga yang dilakukan oleh pemerintah ketika laju inflasi mulai tinggi. Inflasi adalah peningkatan persediaan uang sehingga menyebabkan kenaikan harga. Maka dalam hal ini pemerintah bertugas untuk tetap menstabilkan harga ditengah inflasi yang sedang naik dengan adanya ekspor yang dilakukan oleh negara itu sendiri.
3. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja sangat diperlukan adanya tenaga kerja karena mereka adalah pelaku yang melancarkan segala tindakan yang saling berkesinambungan. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, maka perusahaan pengekspor akan kebanjiran pesanan produk, sehingga tenaga kerja yang ada tidak mampu untuk mengerjakan semuanya sehingga dibutuhkanlah perekrutan tenaga kerja yang baru untuk menyelesaikan pesananan ekspor yang sangat banyak. Hal ini sangat menguntungkan satu sama lain.

B. Memenuhi Kebutuhan yang Ada di Negara Lain
Dengan adanya perbedaan yang dimiliki oleh negara satu dengan negara lain, maka sebagai negara yang mengimpor barang dari negara lain, tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, namun tidak di produksi di negara sendiri.

C. Memperoleh Keuntungan Internal & Eksternal
Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kegiatan perdagangan adalah untuk mencari keuntungan. Keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan internal melainkan juga keuntungan eksternal. Keuntungan internal adalah keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri misalnya keuntungan melalui banyaknya pesanan dari luar negeri yang dapat meningkatkan ekspor perusahaan.

D. Memperluas Pasar
Dalam proses produksi, terkadang perusahaan tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka menghindari terjadinya kelebihan produksi. Mengapa hal itu dihindari? Karena jika produksi yang dihasilkan berlebihan mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Maka dari itu perdagangan Internasional bertujuan agar perusahaan dan para pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal tanpa khawatir kelebihan akan produksi karena kelebihan produk tersebut dapat dijual keluar negeri. Hal ini juga menyebabkan terbukanya berbagai pasar yang dapat menampung barang produksi tersebut.

E. Transfer Teknologi Modern
Dalam perdagangan Internasional kita tidak hanya memperoleh keuntungan dalam hal materi saja melainkan dalam hal teknologi modern. Dengan berkembangnya zaman maka negara maju pasti akan memberikan inovasi baru dengan menciptakan regenerasi teknologi yang lama dengan teknologi yang baru untuk menambah keefektifan dan keefisienan dalam proses produksi.

2.7 Neraca Perdagangan Internasional
Neraca Perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara dalam perdagangan internasional. Apabila nilai ekspor suatu negara lebih besar dibanding impor, berarti negara itu mengalami neraca dagang surplus (Positive Trade Balance). Sedangkan jika nilai impor lebih besar dibanding ekspor, berarti terjadi neraca dagang defisit (Negative Trade Balance). Pengertian Neraca Perdagangan ini mencakup ekspor impor barang maupun jasa dalam lingkup perdagangan internasional saja, dengan tidak memperhitungkan transaksi domestik.Di seluruh dunia, Neraca Perdagangan setiap negara memiliki status berbeda-beda. Berikut ini contoh data Neraca Perdagangan internasional berikut status defisit atau surplus masing-masing.

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan
Secara teoritis, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Neraca Perdagangan Internasional suatu negara. Diantaranya:
1)      Biaya produksi di negara importir versus negara eksportir. Umpamanya biaya produksi tekstil di negara A lebih mahal ketimbang biaya produksi tekstil di negara B, maka industri garmen negara AS akan cenderung mengimpor tekstil daripada membeli produk lokal.
2)      Ketersediaan bahan mentah (bahan baku). Umpamanya negara X ingin memproduksi pipa besi berkualitas tinggi, tetapi di wilayahnya tidak tersedia tambang bijih besi, sehingga harus mendatangkan dari luar negeri.
3)      Nilai tukar mata uang. Negara dengan nilai tukar mata uang mahal, maka daya saingnya dalam perdagangan internasional akan cenderung rendah. Sedangkan negara dengan nilai tukar lemah, justru memiliki daya saing lebih tinggi karena harga produknya akan menjadi lebih murah bagi pengguna mata uang berbeda.
4)      Standarisasi Barang Impor. Penerapan standar tertentu bagi barang impor atau barang yang diperbolehkan beredar bisa menjadi hambatan bagi suatu negara untuk mengekspor barangnya ke negara lain.
5)      Tarif impor atau ekspor. Penerapan bea impor oleh suatu negara merupakan suatu langkah yang dapat diambil untuk menanggulangi defisit Neraca Perdagangan.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa kesimpulan uraian dalam pembahasan makalah yang sederhana ini penulis dapat memberikan suatu kesimpulan sebagaimana yang tercantum di bawah ini :
a)      Perdagangan internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara
b)      Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di luar internasional sebagai alat pembayaran.
c)      Kegiatan jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah alat tukar karena menggunakan mata uang yang sama.
d)     Kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar menukar hasil produksi.
e)      Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin banyak pula kebutuhan masyarakatnya.

3.2 Saran
Sebelum penulis mengakhiri makalah ini terlebih dahulu memberikan saran-saran, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah satu saran yang dapat kami tulis adalah :
a)      Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran antar negara
b)      agar tercipta negara yang damai.
c)      Agar kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara harus melakukan perdagangan internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
d)     Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka dia harus mempunyai daya beli.
Demikian saran-saran yang dapat kami sampaikan, semoga bisa membawa manfaat bagi kita semua khususnya bagi pembuat makalah dan juga bisa bermanfaat bagi pembaca untuk bisa mengetahui tentang betapa pentingnya perdagangan.



DAFTAR PUSTAKA

http://rifdadenita.blogspot.com/2015/12/makalah-perdagangan-internasional.html
Bamsiswayo, Bambang. 1996. IPS Ekonomi Kelas I. Malang : IKIP Malang
Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi Kelas IX. Mojokerto : CV Sinar Mulya Pustaka
Suradjiman, Toweula, Cristian. 1997. Ekonomi 2. Jakarta : Depdikbud. 


Makalah Tentang Perdagangan Internasional

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami d...