https://nopalflashjr.blogspot.com

Saturday, February 16, 2019

Makalah Konflik Di Amerika Latin


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Sejarah ini dengan baik dan tepat waktu.

Tugas ini kami buat untuk memberikan  penjelasan Tentang Konflik Di Amerika Latin. Semoga Makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  Makalah ini. Oleh karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terima kasih.

                                                                                    Paninggahan 1 Februari 2019



                                                                                              Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN  
2.1 Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Amerika Latin
2.2 Pihak Yang Terlibat Konflik Di Amerika Latin
2.3 Waktu dan Tempat Konflik Di Amerika Latin
2.4 Jalan Konflik Di Amerika Latin
2.5 Upaya Penyelesaian Konflik Di Amerika Latin
2.6 Akhir Konflik Di Amerika Latin

BAB III PENUTUP  
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Amerika Latin adalah wilayah yang banyak didatangi oleh para penjajah karena memiliki banyak sumber daya alam, oleh karena itu sejarah perpolitikannya banyak diwarnai oleh negara-negara di luarnya. Pada abad ke-16 Spanyol dan Portugis menguasai wilayah Amerika Latin dengan kekerasan dan penaklukan yang sejalan dengan politik merkantilis pada masa itu (Hennida, 2012:47). Pada abad 17 hingga 18 wilayah di Amerika Latin menjadi perebutan penjajah Eropa, hingga mengakibatkan Amerika Latin bergantung pada ekonomi kapitalis global pasca kemerdekaan.

Selain Eropa, Amerika Serikat juga cukup berpengaruh dalam situasi di Amerika Latin, salah satunya lewat Doktrin Monroe 1823 yang menyatakan bahwa wilayah benua Amerika yang merdeka telah bebas dan tidak lagi dianggap sebagai subjek kolonialisasi Eropa, sehingga AS akan turun tangan apabila negara-negara Eropa masih berusaha menjajah dan menaklukan wilayah di benua Amerika yang telah merdeka (Hennida, 2012:50). Benih-benih nasionalisme telah timbul di Amerika Latin semenjak rakyat berjuang merebut kemerdekaan dari penjajahan Spanyol, Portugal, dan Perancis. Benih-benih inimakin tumbuh dalam masa-masa perang saudara dan revolusi, walaupun waktu itu timbul perpecahan nasional yang sangat membahayakan eksitensi negara masing-masing sekitar tahun 1930-1940.

Lima faktor pendorong tumbuhnya nasionalisme Amerika Latin yaitu umumnya bersifat asing: penjajahan asing, pemerasan oleh gereja, intervensi asing,dan kekhawatiran akan pengaruh asing, serta faktor-faktor nasional. Revolusi Amerika serikat dan Perancis justru menjadi inspirasi yang menggugahsemangat mereka menemukan hak-hak asasi yang tidak yang tidak terpenuhi selama proses penjajahan. Munculah Haiti sebagai negara pelopor kemerdekaan pada 1 Januari1804 yang di ikuti negara Amerika Latin lainnya, seperti Mexico, Negara-negara AmerikaTengah dan Amerika Selatan. Proses transisi wilayah yang terjajah menjadi sebuah negarayang baru lahir dan mandiri, berdaulat serta konstitusional yang di kehendaki oleh rakyatAmerika Latin merupakan awal yang berat bagi mereka. Permasalahan baru, baik politik,ekonomi maupun sosial harus mereka hadapi dalam konsep bernegara. Proses ini cukup panjang, sehingga mereka benar-benar mampu mengelola sebuah negara yang merdeka
Beberapa Negara yang Terdapat di Amerika Latin di antaranya adalah Sebagai Berikut :

Argentina
Kepulauan Falkland
Bolivia
Guyana Perancis
Brasil
Guyana
Chili
Paraguay
Kolombia
Peru
Ekuador
Georgia Selatan
Suriname
Venezuela
Uruguay


1.2 Rumusan Masalah
a)      Apa Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Amerika Latin ?
b)      Siapa Saja Pihak Yang Terlibat Konflik Di Amerika Latin ?
c)      Kapan Waktu dan Tempat Konflik Di Amerika Latin ?
d)     Bagaimana Jalan Konflik Di Amerika Latin ?
e)      Apa Saja Upaya Penyelesaian Konflik Di Amerika Latin ?
f)       Bagaimana Akhir Konflik Di Amerika Latin ?

1.3 Tujuan Penulisan
a)      Kita Dapat Mengetahui Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Amerika Latin.
b)      Kita Dapat Mengetahui Pihak Yang Terlibat Konflik Di Amerika Latin.
c)      Kita Dapat Mengetahui Waktu dan Tempat Konflik Di Amerika Latin.
d)     Kita Dapat Mengetahui Jalan Konflik Di Amerika Latin.
e)      Kita Dapat Mengetahui Upaya Penyelesaian Konflik Di Amerika Latin.
f)       Kita Dapat Mengetahui Akhir Konflik Di Amerika Latin.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
ü  Konflik bersenjata di kolombia berawal sejak tahun 1920 –an, di mulai dengan gelombang protes dari para petani lokal akibat buruknya kondisi petani selama bekerja di ladang para tuan rumah.
ü  Para simpatisan dari sayap kiri tersebut kemudian membentuk Partai Komunis Kolombia (PKK). munculnya kontak dengan milisi – milisi petani kolombia, munculnya PKK sering memunculkan gesekan politik dengan partai – partai yang memiliki Ideologi bersebarangan, khususnya partai Konservatif.

B. Konflik di Peru
ü  Pembangunan yang tidak merata, kemiskinan dan lebarnya kesenjangan sosial di Peru, mengakibatkan munculnya kelompok – kelompok pemberontakan yang tidak puas dengan pemerintah dan menginginkan keadilan.
ü  Salah satu kelompok pemberontak paling di segani di Peru adalah Partido Comunista de Peru – Sendero Luminoso (PCL – SL : Partai Komunis Peru – Jalan Bersinar). Sendero Luminoso merupakan kelompok pemberontak berhaluan komunisme Maoisme yang di pimpin Abimael Guzman.

C. Konflik Venezuela – Kolombia
ü  Memasuki tahun 1998, wajah Venezuela berubah setelah presiden terpilih baru Venezuela, yaitu Hugo Chaves menggalakkan Revolusi Bolivarna.
ü  Revolusi Bolivarna ini merupakan langkah konkrit Chaves selaku presiden Venezuela untuk mensejahterakan rakyat dan terbebas dari jerat Neoliberalisme yang ditanamkan oleh amerika serikat.

2.2 Pihak Yang Terlibat Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
ü  Alvaro Uribe (Presiden Kolombia)

B. Konflik di Peru
ü  Abimael Guzman (Pemimpin Partido Comunista de Peru – Sendero Luminoso (PCL – SL : Partai Komunis Peru – Jalan Bersinar)
ü  Comrade Artemio (Pemimpin Partido Comunista de Peru – Sendero Luminoso (PCL – SL : Partai Komunis Peru – Jalan Bersinar)
ü  Alberto Fujimori (Presiden Peru)

C. Konflik Venezuela – Kolombia
ü  Hugo Chaves (Presiden Venezuela)

2.3 Waktu Kejadian Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
Konflik bersenjata di Kolombia berawal sejak tahun 1920 –an

B. Konflik di Peru.
Kelompok Sendero Luminoso mulai menunjukan aksinya pertama kali pada bulan mei 1980 di kota Chuschi dengan melakukan sabotase terhadap kotak pemilu dan membakar hasil pemilu.

C. Konflik Venezuela – Kolombia
Memasuki tahun 1998, wajah Venezuela berubah setelah presiden terpilih baru Venezuela, yaitu Hugo Chaves.

2.4 Jalan Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
Kolombia merupakan sebuah negara Di Amerika Latin yang terletak di wilayah paling utara. kolombia sejak dahulu di kenal sebagai negara yang sering dilanda konflik bersenjata bahkan hingga kinipun masih sering terjadi. Konflik bersenjata di kolombia berawal sejak tahun 1920 –an, di mulai dengan gelombang protes dari para petani lokal akibat buruknya kondisi petani selama bekerja di ladang para tuan rumah.

Para petani menghimpun masa dan kekuatan untuk melancarkan aksi protes dengan membawa paham perjuangan sosialisme dan komunisme . Para simpatisan dari sayap kiri tersebut kemudian membentuk Partai Komunis Kolombia (PKK). munculnya kontak dengan milisi – milisi petani kolombia, munculnya PKK sering memunculkan gesekan politik dengan partai – partai yang memiliki Ideologi bersebarangan, khususnya partai Konservatif.

Pada tahun 1964, pemerintah kolombia melakukan penyerangan ke markas milisi petani di Kolombia Selatan atas dukungan kubu partai Konservatif dan juga negara amerika serikat. atas penyerangan ini, para milisi petani dan simpatisan yang berideologi sosialisme – komunisme menyatukan kekuatan dan membentuk Kelompok “Bloque Sur / Blok Selatan” yang kemudian bertrasformasi menjadi Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia – Ejercito del Pueblo (FARC – EP : Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia – Tentara Rakyat).

FARC merupakan kelompok bersenjata yang memperjuangkan pendirian pemerintahan komunis dan memperjuangkan nasib para petani Kolombia. FARC pada awalnya merupakan kelompok militer yang hanya beroperasi di wilayah pelosok Kolombia. Namum memasuki tahun 1980-an, FARC mulai memperluas wilayah operasinya ke kawasan kota dan melancarkan serangan terhadap pasukan militer kolombia. sebagian anggota FARC juga di kirim ke vietnam maupun uni soviet untuk memperoleh latihan militer, sehingga pasukan FARC menjadi semakin tangguh dan berbahaya.

Pada Tahun 2002, Pemerintah mulai menerapkan kebijakan keras untuk melumpuhkan anggota FARC dengan segala cara. Anggaran militer di tambah hingga dua kali lipat dan menambah serta modernisasi persenjataan militer kolombia. kebijakan ini mulai di terapkan sejak naiknya Alvaro Uribe menjadi Presiden Kolombia.

Adanya pemerintahan baru yang meningkatkan perlawanan terhadap FARC, membuat kekuatan FARC mengalami penurunan dan internsitas baku tembak juga lebih sedikit. pada tahun 2010, pemerintah Kolombia menyatakan Bahwa FARC masih memiliki pasukan sebanyak 5.000 personil dan ratusan sandera dari pihak sipil.

B. Konflik di Peru
Peru merupakan salah satu negara di amerika latin yang berbatasan dengan Ekuador dan Kolombia di sebalah utara, serta Brazil di sebelah timur. wilayah Peru terbagi kedalam tida zona utama, yaitu zona pantai di sebalah barat, zona pengunungan di bagian tengah, dan zona hutan di sebelah timur. Zona pantai merupakan zona paling maju dan merupakan pusat aktivitas perokonomian di Peru, sedangkan Zona pengunungan dan Hutan merupakan wilayah minim pembangunan dan cenderung terisolir dari pusat Kota Peru.

Pembangunan yang tidak merata, kemiskinan dan lebarnya kesenjangan sosial di Peru, mengakibatkan munculnya kelompok – kelompok pemberontakan yang tidak puas dengan pemerintah dan menginginkan keadilan. Salah satu kelompok pemberontak paling di segani di Peru adalah Partido Comunista de Peru – Sendero Luminoso (PCL – SL : Partai Komunis Peru – Jalan Bersinar). Sendero Luminoso merupakan kelompok pemberontak berhaluan komunisme Maoisme yang di pimpin Abimael Guzman.

Kelompok Sendero Luminoso mulai menunjukan aksinya pertama kali pada bulan mei 1980 di kota Chuschi dengan melakukan sabotase terhadap kotak pemilu dan membakar hasil pemilu. Sendero Luminoso juga kerap melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap para tuah tanah setempat dan kompleks perkantoran milik perusahaan asing yang mereka anggap sebagai simbol kapitalisme. aksi – aksi Sendero Luminoso, kemudian mejadikan kelompok ini dikenal secara luas dan banyak para simpatisan yang bergabung ke dalamnya.

Kesuksesan Sendero Luminoso mengembengkan kelompoknya dan memperlebar wilayah kekuasaanya, tidak lepas dari strategi yang diterapkan,diantaranya :
a)      Kelihatan dalam menarik simpatisan masyarakat lokal.
b)      Langkah memberikan tanah hasil jarahannya dari tuan tanah kepada para petani.
c)      Menyediakan layanan – layanan masyarakat kepada penduduk setempat.
d)     Melakukan intimidasi dan ancaman bagi penduduk yang menantang kelompoknya.
Memasuki tahun 1982, kelompok Sendero Luminoso mulai melakukan serangan berskala besar terhadap pos polisi, penjara, maupun kantor – kantor perusahaan asing di dekat ibu kota Peru. Pemerintah merespons aksi pemberontakan tersebut dengan menggabungkan kekuatan militer dan polisi untuk menumpas para pemberontak. Kelompok Sendero Luminoso yang mulai terdesak oleh aksi gabungan militer dan kepolisian Peru akhirnya semakin gencar melakukan kekerasan untuk mengintiminasi penduduk lokal

Pemerintahan Peru mencoba mendekati dan bekerjasama dengan penduduk untuk menyediakan informasi terkait pergerakan Sendero Luminoso. Wilayah – wilayah pelosok mulai mendapatkan perhatian dan di bangun fasilitas – fasilitas umum. Langkah pemerintah ini di respons positif oleh pendudukan dan mereka semakin kooperatif dengan aparat lokal dalam menumpas kelompok Pemberontak.

Pada tahun 1990, Peru di pimpin oleh Presiden yang baru yaitu : Alberto Fujimori. Presiden Fujimori melakukan perubahan radikal untuk mengembalikan stabilitas di Peru, bahkan sejak kepemimpinannya Peru seakan menjadi negara Diktator.

Beberapa kebijakannya yaitu sebagai berikut :
a)      Mengganti sejumlah besar petinggi militer yang di anggap kurang loyal kepada pemerintah.
b)      Menghemat anggaran negara secara ketat untuk membenahi perekonomian.
c)      Memberikan legalitas kepada militer untuk mempersenjatai petani melawan pemberontak.
d)     Membekukan pihak oposisi dan mengerahkan militer untuk membubarkan kongres dan konstitusi negara.
Kebijakan kontroversial presiden Fujimori tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan semakin baiknya perekonomian di Peru dan keberhasilnnya dalam menangkap Abimael Guzman beserta tokoh – tokoh penting pemberontak Sendero Luminoso. Setelah tertangkapnya Guzman, Kekuatan Sendero Luminoso mengalami penurunan tajam dan ribuan anggotanya menyerahkan diri kepada pemerintah di tahun 1994 dengan jaminan mendapatkan pengampunan hukum.

Meskipun pemberontakan Sendero Luminoso berhasil dilumpuhkan pada tahun 1994, namun keberadaan bekas kelompok tersebut yang masih aktif masih terus ada. Aksi bekas anggota Sendero Luminoso masih melakukan penculikan dan serangan berskala kecil pada tahun 2012 yang dipimpin oleh Comrade Artemio. namum Artemio berhasil ditangkap pula pada tahun 2014. Penangkapan ini juga telah berhasil menghentikan aktivitas pemberontakan Sendero Luminoso saat ini.

C. Konflik Venezuela – Kolombia
Venezuela atau republik Bolivariana Venezuela merupakan salah satu negara di amerika latin yang merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang beribukota di Cacaras. Negara ini berbatasa dengan Laut Karabia dan Samudra Altalantik di sebelah utara, Guyana di timur, Brasil di selatan, dam Kolombia di barat. Di lepas pantai Venezuela juga terdapat negara – negara Karibia, yaitu Aruba, Antillen Belanda dan Trinidad dan Tobago. Venezuela memiliki luas wilayah kurang lebih 912.050 km2 dan memiliki kekayaan alam maupun sumber daya tambang yang melimpah, Sehingga banyak investor asing yang menanamkan modalnya di Venezuela.

Venezuela sejak dekade 1974, telah menjalin hubungan baik dengan amerika serikat dalam hal perekonomian, sehingga Venezuela menganut kebijakan ekonomi liberal – kapitalis. Pada masa ini, muncul jurang perbedaan kelas yang mencolok antara si kaya (Kaum Borjuis) dan kaum miskin (Kaum Proletar) di Venezuela, sehingga juga mempengaruhi stabilitas sosial, politik, dan ekonomi negara tersebut.

Memasuki tahun 1998, wajah Venezuela berubah setelah presiden terpilih baru Venezuela, yaitu Hugo Chaves menggalakkan Revolusi Bolivarna. di bawah kepemimpan Chaves, Venezuela di ubah menjadi negara sosialis. Revolusi Bolivarna ini merupakan langkah konkrit Chaves selaku presiden Venezuela untuk mensejahterakan rakyat dan terbebas dari jerat Neoliberalisme yang ditanamkan oleh amerika serikat.

Chaves menganggap bahwa Neoliberalisme tidak akan mampu mensejahterakan rakyat miskin. Justru sebaliknya akan semakin memperkaya para pemilik modal (Kaum Borjuis) dengan cara mengeksploitasi rakyat miskin sebagai pekerja.

Langkah awal presiden Chaves dalam menentang liberalisme tersebut, di awali dengan melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan – perusahaan swasta yang memiliki saham terbesar di bidang peminyakan. Selama masa 2001 – 2002, Hugo Chaves berhasil menasionalisasi Statoil (Norwegia), TOTAL (Prancis), ENI (Italia), dan Exxon Mobil (Amerika Serikat). Selain itu Chaves juga menasionalisasi PDVSA (Petroleos de Venezuela SA) milik venezuela yang sebelumnya di miliki oleh konglomerat kaya.

Pemerintah Venezuela juga menetapkan kebijakan luar negeri yang memiliki visi untuk mengintegrasikan kawasan amerika latin dan karibia ke dalam sebuah blok nasional berbasis sosialisme. kebijakan tersebut di wujudkan dengan memberikan dukungan tertutup kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries di Colombia (FARC) di Kolombia. FARC merupakan pasukan pemberontak di Kolombia yang berhaluan Komunis. Namun di mata Chaves, FARC bukanlah pemberontak, melainkan pihak yang berperang.

Dukungan Venezuela kepada FARC tersebut, mendapatkan kecaman dari Kolombia dan membuat hubungan regional kedua negara menjadi memanas . Kolombia yang merupakan sekutu Amerika Serikat, meminta bantuan keamanan untuk menjaga stabilitas negeri dari aksi pemberontakan FARC. Amerika Sarikat kemudian mengirimkan pasukan dan membentuk pangkalan militer di kolombia dengan motif manjaga keamanan dari pasukan pemberontak FARC.

Berdirinya pangkalan militer Amerika Serikat di Kolombia menambah ketengangan antara Venezuela dengan Kolombia. hingga memasuki tahun 2000an, konflik kedua negara tersebut semakin memanas. Dari pihak venezuela, Menganggap bahwa berdirinya pangkalan militer amerika serikat di Kolombia merupakan tindakan Provokatif Kolombia untuk menganggu stabilitas negara venezuela. memasuki tahun 2015, venezuela telah mendeportasi ribuan warga kolombia yang tinggal di negaranya. Kedua negara saling menempatkan pasukan masing – masing di perbatasan negara.

2.5 Upaya Penyelesaian Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
ü  Pada Tahun 2002, Pemerintah mulai menerapkan kebijakan keras untuk melumpuhkan anggota FARC dengan segala cara. Anggaran militer di tambah hingga dua kali lipat dan menambah serta modernisasi persenjataan militer kolombia. kebijakan ini mulai di terapkan sejak naiknya Alvaro Uribe menjadi Presiden Kolombia.
ü  Adanya pemerintahan baru yang meningkatkan perlawanan terhadap FARC, membuat kekuatan FARC mengalami penurunan dan internsitas baku tembak juga lebih sedikit. pada tahun 2010, pemerintah Kolombia menyatakan Bahwa FARC masih memiliki pasukan sebanyak 5.000 personil dan ratusan sandera dari pihak sipil.

B. Konflik di Peru
Pada tahun 1990, Peru di pimpin oleh Presiden yang baru yaitu : Alberto Fujimori. Presiden Fujimori melakukan perubahan radikal untuk mengembalikan stabilitas di Peru, bahkan sejak kepemimpinannya Peru seakan menjadi negara Diktator.
Beberapa kebijakannya yaitu sebagai berikut :
a)      Mengganti sejumlah besar petinggi militer yang di anggap kurang loyal kepada pemerintah.
b)      Menghemat anggaran negara secara ketat untuk membenahi perekonomian.
c)      Memberikan legalitas kepada militer untuk mempersenjatai petani melawan pemberontak.
d)     Membekukan pihak oposisi dan mengerahkan militer untuk membubarkan kongres dan konstitusi negara.
Kebijakan kontroversial presiden Fujimori tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan semakin baiknya perekonomian di Peru dan keberhasilnnya dalam menangkap Abimael Guzman beserta tokoh – tokoh penting pemberontak Sendero Luminoso. Setelah tertangkapnya Guzman, Kekuatan Sendero Luminoso mengalami penurunan tajam dan ribuan anggotanya menyerahkan diri kepada pemerintah di tahun 1994 dengan jaminan mendapatkan pengampunan hukum.

Meskipun pemberontakan Sendero Luminoso berhasil dilumpuhkan pada tahun 1994, namun keberadaan bekas kelompok tersebut yang masih aktif masih terus ada. Aksi bekas anggota Sendero Luminoso masih melakukan penculikan dan serangan berskala kecil pada tahun 2012 yang dipimpin oleh Comrade Artemio. namum Artemio berhasil ditangkap pula pada tahun 2014. Penangkapan ini juga telah berhasil menghentikan aktivitas pemberontakan Sendero Luminoso saat ini.

C. Konflik Venezuela – Kolombia
Berdirinya pangkalan militer Amerika Serikat di Kolombia menambah ketengangan antara Venezuela dengan Kolombia. hingga memasuki tahun 2000an, konflik kedua negara tersebut semakin memanas. Dari pihak venezuela, Menganggap bahwa berdirinya pangkalan militer amerika serikat di Kolombia merupakan tindakan Provokatif Kolombia untuk menganggu stabilitas negara venezuela. memasuki tahun 2015, venezuela telah mendeportasi ribuan warga kolombia yang tinggal di negaranya. Kedua negara saling menempatkan pasukan masing – masing di perbatasan negara

2.6 Akhir Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
Pada Tahun 2002, Pemerintah mulai menerapkan kebijakan keras untuk melumpuhkan anggota FARC dengan segala cara. Anggaran militer di tambah hingga dua kali lipat dan menambah serta modernisasi persenjataan militer kolombia. kebijakan ini mulai di terapkan sejak naiknya Alvaro Uribe menjadi Presiden Kolombia.

Adanya pemerintahan baru yang meningkatkan perlawanan terhadap FARC, membuat kekuatan FARC mengalami penurunan dan internsitas baku tembak juga lebih sedikit. pada tahun 2010, pemerintah Kolombia menyatakan Bahwa FARC masih memiliki pasukan sebanyak 5.000 personil dan ratusan sandera dari pihak sipil.

B. Konflik di Peru
Meskipun pemberontakan Sendero Luminoso berhasil dilumpuhkan pada tahun 1994, namun keberadaan bekas kelompok tersebut yang masih aktif masih terus ada. Aksi bekas anggota Sendero Luminoso masih melakukan penculikan dan serangan berskala kecil pada tahun 2012 yang dipimpin oleh Comrade Artemio. namum Artemio berhasil ditangkap pula pada tahun 2014. Penangkapan ini juga telah berhasil menghentikan aktivitas pemberontakan Sendero Luminoso saat ini.

C. Konflik Venezuela – Kolombia
Berdirinya pangkalan militer Amerika Serikat di Kolombia menambah ketengangan antara Venezuela dengan Kolombia. hingga memasuki tahun 2000an, konflik kedua negara tersebut semakin memanas. Dari pihak venezuela, Menganggap bahwa berdirinya pangkalan militer amerika serikat di Kolombia merupakan tindakan Provokatif Kolombia untuk menganggu stabilitas negara venezuela. memasuki tahun 2015, venezuela telah mendeportasi ribuan warga kolombia yang tinggal di negaranya. Kedua negara saling menempatkan pasukan masing – masing di perbatasan negara.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Amerika Latin adalah kawasan yang terletak di Benua Amerika sebelah selatan dan tersambung dengan Amerika Utara melalui Tanah Genting Panama. Amerika Selatan terdiri dari beberapa negara, diantaranya:, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Ekuador, Kepulauan Falkland, Guyana Perancis, Guyana, Paraguay, Peru, Georgia Selatan, Suriname, Uruguay, dan Venezuela. Gerakan kemerdekaan di Amerika Latin didasari atas kekecewaan rakyat terhadap tindakan penjajah Spanyol dan Portugal. Mereka dipaksa untuk membayar pajak tinggi, bekerja keras, dan tidak mendapat pendidikan.

Akhirnya rakyat menolak dengan beberapa perlawanan di masing – masing daerah koloni. Rasa Nasionalisme mulai muncul saat masa perjuangan kemerdekaan dan berkembang ketika setelah kemerdekaan. Akan tetapi setelah kemerdekaan, Setelah Perang Kemerdekaan, Amerika Latin mengalamai perubahan dalam berbagai bidang, seperti bidang politik, sosial, kebudayaan, ekonomi, keagamaan, pendidikan, dan kepemilikan tanah.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa  hasil makalah ini belum lengkap dan masih jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan literatur yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan  yang membangun  yang bisa melengkapi makalah ini di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

http://ms.wikipedia.org/wiki/Amerika_Latin. [Diakses 13 Januari 2019]
http://history-22.blogspot.com/2012/05/perkembangan-mutakhir-sejarah-dunia.html. [Diakses 13 Januari 2019]
http://petikdua.wordpress.com/2010/05/22/identifikasi-konflik-di-amerika-latin/. [Diakses 13 Januari 2019]
Buku Cetak Sejarah Kelas XII Kurikulum 2013

1 comment:

michelle said...

Numpang promo ya Admin^^
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

Makalah Tentang Perdagangan Internasional

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami d...