KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyusun Tugas Sejarah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk
memberikan penjelasan Tentang Konflik Di Amerika Latin. Semoga
Makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih
luas lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
menyusun Makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terima
kasih.
Paninggahan
1 Februari 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Amerika
Latin
2.2 Pihak Yang Terlibat Konflik Di Amerika Latin
2.3 Waktu dan Tempat Konflik Di Amerika
Latin
2.4 Jalan Konflik Di Amerika
Latin
2.5 Upaya Penyelesaian Konflik Di Amerika
Latin
2.6 Akhir Konflik Di Amerika
Latin
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amerika Latin adalah wilayah yang banyak didatangi
oleh para penjajah karena memiliki banyak sumber daya alam, oleh karena itu
sejarah perpolitikannya banyak diwarnai oleh negara-negara di luarnya. Pada
abad ke-16 Spanyol dan Portugis menguasai wilayah Amerika Latin dengan
kekerasan dan penaklukan yang sejalan dengan politik merkantilis pada masa itu
(Hennida, 2012:47). Pada abad 17 hingga 18 wilayah di Amerika Latin menjadi
perebutan penjajah Eropa, hingga mengakibatkan Amerika Latin bergantung pada
ekonomi kapitalis global pasca kemerdekaan.
Selain Eropa, Amerika Serikat juga cukup berpengaruh
dalam situasi di Amerika Latin, salah satunya lewat Doktrin Monroe 1823 yang
menyatakan bahwa wilayah benua Amerika yang merdeka telah bebas dan tidak lagi
dianggap sebagai subjek kolonialisasi Eropa, sehingga AS akan turun tangan
apabila negara-negara Eropa masih berusaha menjajah dan menaklukan wilayah di
benua Amerika yang telah merdeka (Hennida, 2012:50). Benih-benih nasionalisme
telah timbul di Amerika Latin semenjak rakyat berjuang merebut kemerdekaan dari
penjajahan Spanyol, Portugal, dan Perancis. Benih-benih inimakin tumbuh dalam
masa-masa perang saudara dan revolusi, walaupun waktu itu timbul perpecahan
nasional yang sangat membahayakan eksitensi negara masing-masing sekitar tahun
1930-1940.
Lima faktor pendorong tumbuhnya nasionalisme Amerika
Latin yaitu umumnya bersifat asing: penjajahan asing, pemerasan oleh gereja,
intervensi asing,dan kekhawatiran akan pengaruh asing, serta faktor-faktor
nasional. Revolusi Amerika serikat dan Perancis justru menjadi inspirasi yang
menggugahsemangat mereka menemukan hak-hak asasi yang tidak yang tidak
terpenuhi selama proses penjajahan. Munculah Haiti sebagai negara pelopor
kemerdekaan pada 1 Januari1804 yang di ikuti negara Amerika Latin lainnya,
seperti Mexico, Negara-negara AmerikaTengah dan Amerika Selatan. Proses
transisi wilayah yang terjajah menjadi sebuah negarayang baru lahir dan
mandiri, berdaulat serta konstitusional yang di kehendaki oleh rakyatAmerika Latin
merupakan awal yang berat bagi mereka. Permasalahan baru, baik politik,ekonomi
maupun sosial harus mereka hadapi dalam konsep bernegara. Proses ini cukup
panjang, sehingga mereka benar-benar mampu mengelola sebuah negara yang merdeka
Beberapa Negara yang Terdapat di Amerika Latin di
antaranya adalah Sebagai Berikut :
|
Argentina
|
Kepulauan
Falkland
|
|
Bolivia
|
Guyana
Perancis
|
|
Brasil
|
Guyana
|
|
Chili
|
Paraguay
|
|
Kolombia
|
Peru
|
|
Ekuador
|
Georgia
Selatan
|
|
Suriname
|
Venezuela
|
|
Uruguay
|
|
1.2 Rumusan Masalah
a)
Apa Sebab Terjadi / Latar Belakang
Konflik Di Amerika Latin ?
b)
Siapa Saja Pihak Yang Terlibat Konflik
Di Amerika Latin ?
c)
Kapan Waktu dan Tempat Konflik Di
Amerika Latin ?
d)
Bagaimana Jalan Konflik Di Amerika Latin
?
e)
Apa Saja Upaya Penyelesaian Konflik Di Amerika
Latin ?
f)
Bagaimana Akhir Konflik Di Amerika Latin
?
1.3 Tujuan Penulisan
a)
Kita Dapat Mengetahui Sebab Terjadi /
Latar Belakang Konflik Di Amerika Latin.
b)
Kita Dapat Mengetahui Pihak Yang
Terlibat Konflik Di Amerika Latin.
c)
Kita Dapat Mengetahui Waktu dan Tempat
Konflik Di Amerika Latin.
d)
Kita Dapat Mengetahui Jalan Konflik Di
Amerika Latin.
e)
Kita Dapat Mengetahui Upaya Penyelesaian
Konflik Di Amerika Latin.
f)
Kita Dapat Mengetahui Akhir Konflik Di
Amerika Latin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
ü Konflik
bersenjata di kolombia berawal sejak tahun 1920 –an, di mulai dengan gelombang
protes dari para petani lokal akibat buruknya kondisi petani selama bekerja di
ladang para tuan rumah.
ü Para
simpatisan dari sayap kiri tersebut kemudian membentuk Partai Komunis Kolombia
(PKK). munculnya kontak dengan milisi – milisi petani kolombia, munculnya PKK
sering memunculkan gesekan politik dengan partai – partai yang memiliki
Ideologi bersebarangan, khususnya partai Konservatif.
B. Konflik di Peru
ü Pembangunan
yang tidak merata, kemiskinan dan lebarnya kesenjangan sosial di Peru,
mengakibatkan munculnya kelompok – kelompok pemberontakan yang tidak puas
dengan pemerintah dan menginginkan keadilan.
ü Salah
satu kelompok pemberontak paling di segani di Peru adalah Partido Comunista de Peru – Sendero Luminoso (PCL – SL : Partai
Komunis Peru – Jalan Bersinar). Sendero Luminoso merupakan kelompok pemberontak
berhaluan komunisme Maoisme yang di pimpin Abimael Guzman.
C. Konflik Venezuela – Kolombia
ü Memasuki
tahun 1998, wajah Venezuela berubah setelah presiden terpilih baru Venezuela,
yaitu Hugo Chaves menggalakkan Revolusi Bolivarna.
ü Revolusi
Bolivarna ini merupakan langkah konkrit Chaves selaku presiden Venezuela untuk
mensejahterakan rakyat dan terbebas dari jerat Neoliberalisme yang ditanamkan
oleh amerika serikat.
2.2 Pihak Yang Terlibat Konflik Di
Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
ü Alvaro
Uribe (Presiden Kolombia)
B. Konflik di Peru
ü Abimael
Guzman (Pemimpin Partido Comunista de
Peru – Sendero Luminoso (PCL – SL : Partai Komunis Peru – Jalan Bersinar)
ü Comrade
Artemio (Pemimpin Partido Comunista de
Peru – Sendero Luminoso (PCL – SL : Partai Komunis Peru – Jalan Bersinar)
ü Alberto
Fujimori (Presiden Peru)
C. Konflik Venezuela – Kolombia
ü Hugo
Chaves (Presiden Venezuela)
2.3 Waktu Kejadian Konflik Di
Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
Konflik bersenjata di Kolombia berawal sejak tahun
1920 –an
B. Konflik di Peru.
Kelompok Sendero Luminoso mulai menunjukan aksinya
pertama kali pada bulan mei 1980 di kota Chuschi dengan melakukan sabotase
terhadap kotak pemilu dan membakar hasil pemilu.
C. Konflik Venezuela – Kolombia
Memasuki tahun 1998, wajah Venezuela berubah setelah
presiden terpilih baru Venezuela, yaitu Hugo Chaves.
2.4 Jalan Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
Kolombia merupakan sebuah negara Di Amerika Latin yang
terletak di wilayah paling utara. kolombia sejak dahulu di kenal sebagai negara
yang sering dilanda konflik bersenjata bahkan hingga kinipun masih sering
terjadi. Konflik bersenjata di kolombia berawal sejak tahun 1920 –an, di mulai
dengan gelombang protes dari para petani lokal akibat buruknya kondisi petani
selama bekerja di ladang para tuan rumah.
Para petani menghimpun masa dan kekuatan untuk
melancarkan aksi protes dengan membawa paham perjuangan sosialisme dan
komunisme . Para simpatisan dari sayap kiri tersebut kemudian membentuk Partai
Komunis Kolombia (PKK). munculnya kontak dengan milisi – milisi petani
kolombia, munculnya PKK sering memunculkan gesekan politik dengan partai –
partai yang memiliki Ideologi bersebarangan, khususnya partai Konservatif.
Pada tahun 1964, pemerintah kolombia melakukan
penyerangan ke markas milisi petani di Kolombia Selatan atas dukungan kubu
partai Konservatif dan juga negara amerika serikat. atas penyerangan ini, para
milisi petani dan simpatisan yang berideologi sosialisme – komunisme menyatukan
kekuatan dan membentuk Kelompok “Bloque
Sur / Blok Selatan” yang kemudian bertrasformasi menjadi Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia
– Ejercito del Pueblo (FARC – EP : Angkatan Bersenjata Revolusioner
Kolombia – Tentara Rakyat).
FARC merupakan kelompok bersenjata yang
memperjuangkan pendirian pemerintahan komunis dan memperjuangkan nasib para
petani Kolombia. FARC pada awalnya merupakan kelompok militer yang hanya
beroperasi di wilayah pelosok Kolombia. Namum memasuki tahun 1980-an, FARC
mulai memperluas wilayah operasinya ke kawasan kota dan melancarkan serangan
terhadap pasukan militer kolombia. sebagian anggota FARC juga di kirim ke
vietnam maupun uni soviet untuk memperoleh latihan militer, sehingga pasukan
FARC menjadi semakin tangguh dan berbahaya.
Pada Tahun 2002, Pemerintah mulai menerapkan
kebijakan keras untuk melumpuhkan anggota FARC dengan segala cara. Anggaran
militer di tambah hingga dua kali lipat dan menambah serta modernisasi
persenjataan militer kolombia. kebijakan ini mulai di terapkan sejak naiknya
Alvaro Uribe menjadi Presiden Kolombia.
Adanya pemerintahan baru yang meningkatkan
perlawanan terhadap FARC, membuat kekuatan FARC mengalami penurunan dan
internsitas baku tembak juga lebih sedikit. pada tahun 2010, pemerintah
Kolombia menyatakan Bahwa FARC masih memiliki pasukan sebanyak 5.000 personil
dan ratusan sandera dari pihak sipil.
B. Konflik di Peru
Peru merupakan salah satu negara di amerika latin
yang berbatasan dengan Ekuador dan Kolombia di sebalah utara, serta Brazil di
sebelah timur. wilayah Peru terbagi kedalam tida zona utama, yaitu zona pantai
di sebalah barat, zona pengunungan di bagian tengah, dan zona hutan di sebelah
timur. Zona pantai merupakan zona paling maju dan merupakan pusat aktivitas
perokonomian di Peru, sedangkan Zona pengunungan dan Hutan merupakan wilayah
minim pembangunan dan cenderung terisolir dari pusat Kota Peru.
Pembangunan yang tidak merata, kemiskinan dan
lebarnya kesenjangan sosial di Peru, mengakibatkan munculnya kelompok –
kelompok pemberontakan yang tidak puas dengan pemerintah dan menginginkan
keadilan. Salah satu kelompok pemberontak paling di segani di Peru adalah Partido Comunista de Peru – Sendero Luminoso
(PCL – SL : Partai Komunis Peru – Jalan Bersinar). Sendero Luminoso merupakan
kelompok pemberontak berhaluan komunisme Maoisme yang di pimpin Abimael Guzman.
Kelompok Sendero Luminoso mulai menunjukan aksinya
pertama kali pada bulan mei 1980 di kota Chuschi dengan melakukan sabotase
terhadap kotak pemilu dan membakar hasil pemilu. Sendero Luminoso juga kerap
melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap para tuah tanah setempat dan
kompleks perkantoran milik perusahaan asing yang mereka anggap sebagai simbol
kapitalisme. aksi – aksi Sendero Luminoso, kemudian mejadikan kelompok ini
dikenal secara luas dan banyak para simpatisan yang bergabung ke dalamnya.
Kesuksesan Sendero Luminoso mengembengkan
kelompoknya dan memperlebar wilayah kekuasaanya, tidak lepas dari strategi yang
diterapkan,diantaranya :
a) Kelihatan
dalam menarik simpatisan masyarakat lokal.
b) Langkah
memberikan tanah hasil jarahannya dari tuan tanah kepada para petani.
c) Menyediakan
layanan – layanan masyarakat kepada penduduk setempat.
d) Melakukan
intimidasi dan ancaman bagi penduduk yang menantang kelompoknya.
Memasuki tahun 1982, kelompok Sendero Luminoso mulai
melakukan serangan berskala besar terhadap pos polisi, penjara, maupun kantor –
kantor perusahaan asing di dekat ibu kota Peru. Pemerintah merespons aksi
pemberontakan tersebut dengan menggabungkan kekuatan militer dan polisi untuk
menumpas para pemberontak. Kelompok Sendero Luminoso yang mulai terdesak oleh
aksi gabungan militer dan kepolisian Peru akhirnya semakin gencar melakukan
kekerasan untuk mengintiminasi penduduk lokal
Pemerintahan Peru mencoba mendekati dan bekerjasama
dengan penduduk untuk menyediakan informasi terkait pergerakan Sendero
Luminoso. Wilayah – wilayah pelosok mulai mendapatkan perhatian dan di bangun
fasilitas – fasilitas umum. Langkah pemerintah ini di respons positif oleh
pendudukan dan mereka semakin kooperatif dengan aparat lokal dalam menumpas
kelompok Pemberontak.
Pada tahun 1990, Peru di pimpin oleh Presiden yang
baru yaitu : Alberto Fujimori. Presiden Fujimori melakukan perubahan radikal
untuk mengembalikan stabilitas di Peru, bahkan sejak kepemimpinannya Peru seakan
menjadi negara Diktator.
Beberapa kebijakannya yaitu sebagai berikut :
a) Mengganti
sejumlah besar petinggi militer yang di anggap kurang loyal kepada pemerintah.
b) Menghemat
anggaran negara secara ketat untuk membenahi perekonomian.
c) Memberikan
legalitas kepada militer untuk mempersenjatai petani melawan pemberontak.
d) Membekukan
pihak oposisi dan mengerahkan militer untuk membubarkan kongres dan konstitusi negara.
Kebijakan kontroversial presiden Fujimori tersebut
akhirnya membuahkan hasil dengan semakin baiknya perekonomian di Peru dan
keberhasilnnya dalam menangkap Abimael Guzman beserta tokoh – tokoh penting
pemberontak Sendero Luminoso. Setelah tertangkapnya Guzman, Kekuatan Sendero
Luminoso mengalami penurunan tajam dan ribuan anggotanya menyerahkan diri
kepada pemerintah di tahun 1994 dengan jaminan mendapatkan pengampunan hukum.
Meskipun pemberontakan Sendero Luminoso berhasil
dilumpuhkan pada tahun 1994, namun keberadaan bekas kelompok tersebut yang
masih aktif masih terus ada. Aksi bekas anggota Sendero Luminoso masih
melakukan penculikan dan serangan berskala kecil pada tahun 2012 yang dipimpin
oleh Comrade Artemio. namum Artemio berhasil ditangkap pula pada tahun 2014.
Penangkapan ini juga telah berhasil menghentikan aktivitas pemberontakan
Sendero Luminoso saat ini.
C. Konflik Venezuela – Kolombia
Venezuela atau republik Bolivariana Venezuela
merupakan salah satu negara di amerika latin yang merupakan salah satu negara
di Amerika Latin yang beribukota di Cacaras. Negara ini berbatasa dengan Laut
Karabia dan Samudra Altalantik di sebelah utara, Guyana di timur, Brasil di
selatan, dam Kolombia di barat. Di lepas pantai Venezuela juga terdapat negara
– negara Karibia, yaitu Aruba, Antillen Belanda dan Trinidad dan Tobago.
Venezuela memiliki luas wilayah kurang lebih 912.050 km2 dan
memiliki kekayaan alam maupun sumber daya tambang yang melimpah, Sehingga
banyak investor asing yang menanamkan modalnya di Venezuela.
Venezuela sejak dekade 1974, telah menjalin hubungan
baik dengan amerika serikat dalam hal perekonomian, sehingga Venezuela menganut
kebijakan ekonomi liberal – kapitalis. Pada masa ini, muncul jurang perbedaan
kelas yang mencolok antara si kaya (Kaum Borjuis) dan kaum miskin (Kaum
Proletar) di Venezuela, sehingga juga mempengaruhi stabilitas sosial, politik,
dan ekonomi negara tersebut.
Memasuki tahun 1998, wajah Venezuela berubah setelah
presiden terpilih baru Venezuela, yaitu Hugo Chaves menggalakkan Revolusi Bolivarna.
di bawah kepemimpan Chaves, Venezuela di ubah menjadi negara sosialis. Revolusi
Bolivarna ini merupakan langkah konkrit Chaves selaku presiden Venezuela untuk
mensejahterakan rakyat dan terbebas dari jerat Neoliberalisme yang ditanamkan
oleh amerika serikat.
Chaves menganggap bahwa Neoliberalisme tidak akan
mampu mensejahterakan rakyat miskin. Justru sebaliknya akan semakin memperkaya
para pemilik modal (Kaum Borjuis) dengan cara mengeksploitasi rakyat miskin
sebagai pekerja.
Langkah awal presiden Chaves dalam menentang
liberalisme tersebut, di awali dengan melakukan nasionalisasi terhadap
perusahaan – perusahaan swasta yang memiliki saham terbesar di bidang
peminyakan. Selama masa 2001 – 2002, Hugo Chaves berhasil menasionalisasi
Statoil (Norwegia), TOTAL (Prancis), ENI (Italia), dan Exxon Mobil (Amerika
Serikat). Selain itu Chaves juga menasionalisasi PDVSA (Petroleos de Venezuela
SA) milik venezuela yang sebelumnya di miliki oleh konglomerat kaya.
Pemerintah Venezuela juga menetapkan kebijakan luar
negeri yang memiliki visi untuk mengintegrasikan kawasan amerika latin dan
karibia ke dalam sebuah blok nasional berbasis sosialisme. kebijakan tersebut
di wujudkan dengan memberikan dukungan tertutup kepada Fuerzas Armadas
Revolucionaries di Colombia (FARC) di Kolombia. FARC merupakan pasukan
pemberontak di Kolombia yang berhaluan Komunis. Namun di mata Chaves, FARC
bukanlah pemberontak, melainkan pihak yang berperang.
Dukungan Venezuela kepada FARC tersebut, mendapatkan
kecaman dari Kolombia dan membuat hubungan regional kedua negara menjadi
memanas . Kolombia yang merupakan sekutu Amerika Serikat, meminta bantuan
keamanan untuk menjaga stabilitas negeri dari aksi pemberontakan FARC. Amerika
Sarikat kemudian mengirimkan pasukan dan membentuk pangkalan militer di
kolombia dengan motif manjaga keamanan dari pasukan pemberontak FARC.
Berdirinya pangkalan militer Amerika Serikat di
Kolombia menambah ketengangan antara Venezuela dengan Kolombia. hingga memasuki
tahun 2000an, konflik kedua negara tersebut semakin memanas. Dari pihak
venezuela, Menganggap bahwa berdirinya pangkalan militer amerika serikat di
Kolombia merupakan tindakan Provokatif Kolombia untuk menganggu stabilitas negara
venezuela. memasuki tahun 2015, venezuela telah mendeportasi ribuan warga
kolombia yang tinggal di negaranya. Kedua negara saling menempatkan pasukan
masing – masing di perbatasan negara.
2.5 Upaya Penyelesaian Konflik Di
Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
ü Pada
Tahun 2002, Pemerintah mulai menerapkan kebijakan keras untuk melumpuhkan
anggota FARC dengan segala cara. Anggaran militer di tambah hingga dua kali
lipat dan menambah serta modernisasi persenjataan militer kolombia. kebijakan
ini mulai di terapkan sejak naiknya Alvaro Uribe menjadi Presiden Kolombia.
ü Adanya
pemerintahan baru yang meningkatkan perlawanan terhadap FARC, membuat kekuatan
FARC mengalami penurunan dan internsitas baku tembak juga lebih sedikit. pada
tahun 2010, pemerintah Kolombia menyatakan Bahwa FARC masih memiliki pasukan
sebanyak 5.000 personil dan ratusan sandera dari pihak sipil.
B. Konflik di Peru
Pada tahun 1990, Peru di pimpin oleh Presiden yang
baru yaitu : Alberto Fujimori. Presiden Fujimori melakukan perubahan radikal
untuk mengembalikan stabilitas di Peru, bahkan sejak kepemimpinannya Peru
seakan menjadi negara Diktator.
Beberapa kebijakannya yaitu sebagai berikut :
a) Mengganti
sejumlah besar petinggi militer yang di anggap kurang loyal kepada pemerintah.
b) Menghemat
anggaran negara secara ketat untuk membenahi perekonomian.
c) Memberikan
legalitas kepada militer untuk mempersenjatai petani melawan pemberontak.
d) Membekukan
pihak oposisi dan mengerahkan militer untuk membubarkan kongres dan konstitusi
negara.
Kebijakan kontroversial presiden Fujimori tersebut
akhirnya membuahkan hasil dengan semakin baiknya perekonomian di Peru dan
keberhasilnnya dalam menangkap Abimael Guzman beserta tokoh – tokoh penting
pemberontak Sendero Luminoso. Setelah tertangkapnya Guzman, Kekuatan Sendero
Luminoso mengalami penurunan tajam dan ribuan anggotanya menyerahkan diri
kepada pemerintah di tahun 1994 dengan jaminan mendapatkan pengampunan hukum.
Meskipun pemberontakan Sendero Luminoso berhasil
dilumpuhkan pada tahun 1994, namun keberadaan bekas kelompok tersebut yang
masih aktif masih terus ada. Aksi bekas anggota Sendero Luminoso masih
melakukan penculikan dan serangan berskala kecil pada tahun 2012 yang dipimpin
oleh Comrade Artemio. namum Artemio berhasil ditangkap pula pada tahun 2014.
Penangkapan ini juga telah berhasil menghentikan aktivitas pemberontakan
Sendero Luminoso saat ini.
C. Konflik Venezuela – Kolombia
Berdirinya pangkalan militer Amerika Serikat di
Kolombia menambah ketengangan antara Venezuela dengan Kolombia. hingga memasuki
tahun 2000an, konflik kedua negara tersebut semakin memanas. Dari pihak
venezuela, Menganggap bahwa berdirinya pangkalan militer amerika serikat di
Kolombia merupakan tindakan Provokatif Kolombia untuk menganggu stabilitas
negara venezuela. memasuki tahun 2015, venezuela telah mendeportasi ribuan
warga kolombia yang tinggal di negaranya. Kedua negara saling menempatkan
pasukan masing – masing di perbatasan negara
2.6 Akhir Konflik Di Amerika Latin
A. Konflik di Kolombia
Pada Tahun 2002, Pemerintah mulai menerapkan
kebijakan keras untuk melumpuhkan anggota FARC dengan segala cara. Anggaran
militer di tambah hingga dua kali lipat dan menambah serta modernisasi
persenjataan militer kolombia. kebijakan ini mulai di terapkan sejak naiknya
Alvaro Uribe menjadi Presiden Kolombia.
Adanya pemerintahan baru yang meningkatkan
perlawanan terhadap FARC, membuat kekuatan FARC mengalami penurunan dan
internsitas baku tembak juga lebih sedikit. pada tahun 2010, pemerintah
Kolombia menyatakan Bahwa FARC masih memiliki pasukan sebanyak 5.000 personil
dan ratusan sandera dari pihak sipil.
B. Konflik di Peru
Meskipun pemberontakan Sendero Luminoso berhasil
dilumpuhkan pada tahun 1994, namun keberadaan bekas kelompok tersebut yang
masih aktif masih terus ada. Aksi bekas anggota Sendero Luminoso masih
melakukan penculikan dan serangan berskala kecil pada tahun 2012 yang dipimpin
oleh Comrade Artemio. namum Artemio berhasil ditangkap pula pada tahun 2014.
Penangkapan ini juga telah berhasil menghentikan aktivitas pemberontakan
Sendero Luminoso saat ini.
C. Konflik Venezuela – Kolombia
Berdirinya pangkalan militer Amerika Serikat di
Kolombia menambah ketengangan antara Venezuela dengan Kolombia. hingga memasuki
tahun 2000an, konflik kedua negara tersebut semakin memanas. Dari pihak
venezuela, Menganggap bahwa berdirinya pangkalan militer amerika serikat di
Kolombia merupakan tindakan Provokatif Kolombia untuk menganggu stabilitas
negara venezuela. memasuki tahun 2015, venezuela telah mendeportasi ribuan
warga kolombia yang tinggal di negaranya. Kedua negara saling menempatkan
pasukan masing – masing di perbatasan negara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Amerika Latin adalah kawasan yang terletak di Benua
Amerika sebelah selatan dan tersambung dengan Amerika Utara melalui Tanah
Genting Panama. Amerika Selatan terdiri dari beberapa negara, diantaranya:,
Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Ekuador, Kepulauan Falkland,
Guyana Perancis, Guyana, Paraguay, Peru, Georgia Selatan, Suriname, Uruguay,
dan Venezuela. Gerakan kemerdekaan di Amerika Latin didasari atas kekecewaan
rakyat terhadap tindakan penjajah Spanyol dan Portugal. Mereka dipaksa untuk
membayar pajak tinggi, bekerja keras, dan tidak mendapat pendidikan.
Akhirnya rakyat menolak dengan beberapa perlawanan
di masing – masing daerah koloni. Rasa Nasionalisme mulai muncul saat masa
perjuangan kemerdekaan dan berkembang ketika setelah kemerdekaan. Akan tetapi
setelah kemerdekaan, Setelah Perang Kemerdekaan, Amerika Latin mengalamai
perubahan dalam berbagai bidang, seperti bidang politik, sosial, kebudayaan,
ekonomi, keagamaan, pendidikan, dan kepemilikan tanah.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini belum lengkap dan masih
jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan
literatur yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan
kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan yang membangun yang bisa melengkapi makalah ini di masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
http://ms.wikipedia.org/wiki/Amerika_Latin.
[Diakses 13 Januari 2019]
http://history-22.blogspot.com/2012/05/perkembangan-mutakhir-sejarah-dunia.html.
[Diakses 13 Januari 2019]
http://petikdua.wordpress.com/2010/05/22/identifikasi-konflik-di-amerika-latin/.
[Diakses 13 Januari 2019]
Buku
Cetak Sejarah Kelas XII Kurikulum 2013
1 comment:
Numpang promo ya Admin^^
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^
Post a Comment