KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyusun Tugas Sejarah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk
memberikan penjelasan Tentang Konflik Di Timur Tengah. Semoga
Makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih
luas lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
menyusun Makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terima
kasih.
Paninggahan
19 Februari 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Konflik Di Palestina Dan Israel
2.2 Konflik Suriah
2.3 Revolusi Melati
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konflik di Timur-Tengah merupakan kelanjutan dari
permasalahan bangsa Palestina yang masih memperjuangkan dan mempertahankan hak
atas tanah airnya dari penjajahan dan pendudukan yang berlangsung hampir seumur
hidupnya, mulai dari perang Arab-Israel sampai pada perang Palestina-Israel.
Palestina tidak pernah dapat mencapai menjadi sebuah negara yang merdeka yang
dicita-citakan oleh bangsanya juga negara-negara Arab. Kekuatan yang tidak
seimbang dalam sumberdaya manusia, pasukan militer, alat-alat perang, bantuan
dana, antara Israel dan Palestina menjadi kekalahan yang terus menerus dialami
oleh bangsa Palestina. Konflik panjang antar keduanya hanya membuahkan
kesepakatan damai yang tidak pernah terealisasi (Rais, 1993: 22).
Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina
termasuk konflik yang paling rumit di Timur-Tengah. Setelah bangsa Israel
berdiri sebagai sebuah negara di tanah Palestina pada tanggal 14 Mei 1948,
sejak itu timbul ketegangan di kawasan Timur Tengah. Berawal dari Israel yang
memperlihatkan sikap konfrontasinya dalam memperebutkan wilayah Palestina untuk
dijadikan wilayah kedaulatan negaranya. Israel dan Palestina sama-sama
mengklaim bahwa mereka memiliki hak atas wilayah yang mereka tempati
(Basyar,1993: 49).
Sejak deklarasi Balfour, Inggris mulai memberikan
izin bagi kaum Yahudi untuk masuk ke Palestina di bawah kekuasaan Inggris. Kaum
Yahudi mulai memiliki otoritas penuh untuk membentuk identitas spiritual,
religius dan nasionalnya di wilayah Palestina (Jun, 2008: 22). Dan menurut United
Nation Year Book setelah berdiri sebagai sebuah negara di Israel terjadi
pengusiran terhadap penduduk Palestina dan pelarangan kembali penduduk
Palestina dari negara Israel yang baru di bentuk tersebut. Sementara itu
terdorong oleh keinginan untuk memperoleh kediamannya kembali, sejak tahun
1987, bangsa Palestina melakukan Intifadah terhadap pemerintahan Israel dalam
berbagai bentuk mulai dari melempar bom, boikot atas berbagai produk Israel,
tidak membayar pajak maupun cukai, pemogokan dan pengunduran diri secara massal
para pegawai Arab yang ditunjuk oleh pemerintah Israel (Jun, 2008: 47-48).
Intifadah pertama dimulai pada desember 1987 dengan pemuda Palestina yang
membalas pembunuhan enam anak-anak Palestina oleh tentara-tentara Israel.
Orang orang Palestina dari semua kalangan baik yang
paling muda maupun yang paling tua menentang kekerasan yang dilakukan oleh
militer Israel dengan melakukan perlawanan dengan sambitan batu dan apa pun
yang dapat mereka temukan. Serangan tersebut kemudian dibalas oleh tentara
Israel kepada Warga Palestina yang hidup di daerah-daerah pendudukan seperti
Jalur Gaza dan Tepi barat. Terjadinya peristiwa Intifadah pertama ini merupakan
puncak dari amarah rakyat Palestina (Yahya, 2005: 1).
Intifadah kedua terjadi pada tahun 2000 ketika Ariel
Sharon bersama 1200 polisi Israel melakukan kunjungan ke Masjid Al Aqsha yang
dianggap sebagai tindakan pelecehan terhadap tempat suci umat Islam karena
tujuan utamanya adalah ingin menghancurkan Masjid Al Aqsha secara
perlahan-lahan dan kemudian membangun Haikal Sulaiman. Kejadian ini yang
menyebabkan bangkitnya Intifadah kedua. Selama berlangsungnya Intifadah kedua
di Palestina, 70% penduduk yang terdiri atas kalangan muda dan anak-anak
mengalami perpindahan, pengusiran, penahanan, pemenjaraan dan pembantaian sejak
pendudukan tahun 1948.
Dan menurut angka-angka yang diperoleh dari data
berbagai organisasi seperti palang merah, PBB sejumlah total 4000 bangunan
mengalami kerusakan parah, sementara 6584 rumah rusak sebagian. Dari rumah-rumah
ini, 580 di musnahkan sepenuhnya. Bangunan yang rusak meliputi 30 Masjid, 12
gereja dan 134 unit penyimpanan. Kemudian sekolah, 66 buah sepenuhnya tak dapat
digunakan dan 275 lainnya rusak berat.
1.2 Rumusan Masalah
a)
Bagaimana
Konflik Di Palestina Dan Israel ?
b)
Bagaimana
Konflik Suriah ?
c)
Bagaimana
Revolusi Melati ?
1.3 Tujuan Penulisan
a)
Kita Dapat
Mengetahui Konflik Di Palestina Dan Israel.
b)
Kita Dapat
Mengetahui Konflik Suriah.
c)
Kita Dapat
Mengetahui Revolusi Melati.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konflik Di Palestina Dan Israel
A.
Sebab / Latar Belakang
1. Deklarasi Balfour
Konflik antara Palestina dan Israel berawal dari
sebuah surat tertanggal 2 November 1917. Dalam Surat ini, Balfour menyatakan
inggris akan mendukung aspirasi Zionis dengan memfasilitasi pembentukan “Sebuah
Rumah Nasional Bagi Orang – Orang Yahudi” di Palestina
2. Resolusi PBB
Pada Mei 1948, PBB mengeluarkan resolusi yang
membagi wilayah Palestina menjadi tiga bagian yaitu wilayah Arab – Palestina,
Wilayah Israel dan Yerussalem. hasil dari pembagian wilayah adalah 54% dari
wilayah diserahkan untuk Israel sedangkan sisanya untuk Palestina yakni 46%.
B. Pihak Yang Terlibat
1) Palestina
2) Israel
C. Jalan Konflik
1. Agresi Militer Israel Ke Jalur
Gaza
Dalam upaya perdamaian konflik Israel – Palestina,
PBB menjadi mediator yang berusaha untuk memediasi kepentingan antara Palestina
dan Israel. Selain itu, terdapat banyak resolusi yang dikeluarkan oleh PBB yang
mempengaruhi konflik antara Israel dan Palestina.
D. Waktu
1947 - Sekarang
E. Upaya Penyelesaian
1) Konferensi
Madrid tahun 1991, Konferensi ini mampu mempertemukan Palestina dan Israel
dalam satu meja.
2) Konferensi
Oslo tahun 1993. Dalam konferensi ini dicapai suatu kesepakatan terbentuknya
pemerintah mandiri rakyat Palestina yang meliputi wilayah Gaza, Jericho, dan
Tepi Barat melalui pembentukan Otoritas Palestina.
F. Akhir Konflik
Konflik di Palestina dan Israel masih tetep
berlanjut hingga sekarang karena belum mencapai titip temu atas solusi yang
baik bagi kedua negara.
2.2 Konflik Suriah
A. Sebab / Latar Belakang
1) Bermula
dari Grafiti di dinding sekolah yang di buat anak – anak sekolah yang
bertuliskan As-Shaab/Yoreed/Eskaat el Rezim (rakyat ingin menyingkirkan rezim!)
2) Bencana
kekeringan yang panjang.
3) Aksi
protes yang menyulut reaksi pembantaian
4) Rezim
Al – Assad yang kejam
5) Perang
Saudara
6) Berdirinya
kelompok ISIS
7) Aksi
– aksi demo mulai bermunculan di suriah
B. Pihak Yang Terlibat
1) Rusia
2) Suriah
3) Irak
C. Jalan Konflik
Pada awal tahun 2011 aksi – aksi demo mulai
bermunculan di Suriah. mereka menuntut agar diktator Bashar Al – Assad mundur
dari jabatannya, akan tetapi Bashar Al – Assad tetap bersekukuh mempertahankan
rezim pemerintahannya. aksi demo ini di bubarkan oleh tentara Suriah dan
mengakibatkan ditahannya beberapa demonstran. Tentara Suriah pun tak segan –
segan mengunakan senjata api bahkan tank untuk membungkan gerakan protes
tersebut.
D. Waktu
15 Maret 2011 - sekarang
E. Upaya Penyelesaian
Pada bulan Oktober 2011 dan Juli 2012, Amerika
Serikat mendukung draf resolusi yang berisi kecaman terhadap tindakan kekerasan
yang dilakukan oleh pemerintahan Bashar Al – Assad dan pemberian sanksi
terhadap Suriah, akan tetapi mengalami kegagalan karena mendapatkan
pertentangan dari Rusia dan China.
F. Akhir Konflik
Konflik di Suriah masih tetap berlanjut hingga
sekarang karena belum mencapai titip tamu atas solusi yang baik bagi kedua
belah pihak.
2.3 Revolusi Melati
1. Revolusi Melati Di Tunisia
A. Sebab / Latar Belakang
Revolusi di Tunisia
bermula dari sebuah aksi Self Immolation (Bakar Diri) seorang tukang sayur
bernama Muhammad Bouazizi berumur 26 tahun.
B. Pihak Yang Terlibat
Tunisia
C. Jalan Konflik
Bouazizi adalah seorang
sarjana lulusan S1 yang melakukan bakar diri di Kota Sidi Bouzid akibat tidak
terima barang dagangnya di sita oleh polisi.
Selain itu juga dalam
bentuk protes terhadap kepemimpinan Zine Al – Abidine Ben Ali yang telah
berkuasa selama 23 tahun. Aksi yang dilakukan pada tanggal 17 Desember 2010 itu
menyulut semangat rakyat Tunisia yang merasa senasip dengannnya.
D. Waktu
17 Desember 2010
E. Upaya Penyelesaian
Ouded Bouchamaoui mengatakan dia meyakini bahwa
dialog adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik secara
damai.Keyakinan itu yang membuat Bouchamoui dan tiga rekannya memediasi terbentuknya
dialog nasional dalam penyelesaian konflik yang dikenal sebagai Revolusi Melati
2011. Transisi Tunisia menuju
demokrasi pun berjalan dengan damai. Menurut Bouchamaoui, proses dialog yang
dilakukan selama 3-4 tahun mampu meyakinkan pihak-pihak yang berkonflik untuk
mendukung penyelesaian Revolusi Melati dengan cara damai.
F. Akhir Konflik
Pada 14 Januari 2011, Zine El – Abidine Ben Ali
menyetakan pengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Tunisia.
2.
Revolusi Melati Di Mesir
A. Sebab / Latar Belakang
Rakyat Mesir menuntut
Husni Mubarak untuk segera turun dari tahta kepresidenan.
B. Pihak Yang Terlibat
1) Rakyat
Mesir
2) Presiden
Husni Mubarak
C. Jalan Konflik
Puncak Revolusi Mesir
terjadi pada tanggal 25 Januari 2011. Rakyat Mesir menuntut Husni Mubarak untuk
segera turun dari tahta kepresidenan karena dianggap tidak mampu lagi memimpin
Mesir, Akhirnya, melalui jejaring sosial, ribuan rakyat Mesir berkumpul di alun
– alun Tahrir, Kairo untuk melakukan Demontrasi
D. Waktu
25 Januari 2011
E. Upaya Penyelesaian
Pemerintah Mesir menutup
segala akses komunikasi guna menghambat gerakan protes.
F. Akhir Konflik
Pada 10 Februari 2011,
Mubarak menyerahkan kekuasaan Presiden Kepada Omar Sulaeiman, Akan tetapi
tindakan Mubarak ini di tentang oleh rakyat dan pada akhirnya kekuasaan
sementara akan di pegang oleh Majelis Tertinggi Angkatan Bersenjata.
3.
Revolusi Melati Di Libya
A. Sebab / Latar Belakang
1) 200 orang penduduk Libya melakukan Demonstrasi di
depan markas polisi di Kota Banghazi.
2) Penangkapan aktivis HAM bernama Fathil Terbil.
B. Pihak Yang Terlibat
Libya
C. Jalan Konflik
Kronologi Revolusi di
Libya di mulai pada malam hari, tanggal 15 Februari 2011. sekitar 200 orang
penduduk Libya melakukan Demonstrasi di depan markas polisi di Kota Banghazi.
Kejadian tersebut di susul dengan penangkapan aktivis HAM bernama Fathil Terbil. hal inilah kemudian membuat kemarahan
rakyat Libya memuncak yang berujung dengan Demonstrasi besar – besaran. Muammar
Khadafi menjawab tuntutan masyarakat Libya dengan pengunaan kekerasan yang
dilakukan oleh tentara milik pemerintah Libya sendiri maupun dengan membayar
tentara bayaran.
D. Waktu
15 Februari 2011
E. Upaya Penyelesaian
Pada Tanggal 18 Maret
2011, dibentuklah Koalisi negara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan
Lain – Lain. Intervensi di Libya di Mulai dengan adanya ketentuan mengenai no-fly zone atau zona larangan
terbang sebagai awal di mulainya intervensi kemanusiaan di Libya.
F. Akhir Konflik
Pada tanggal 20 agustus
2011. di laporkan bahwa pihak oposisi telah berhasil menguasai kota sumber
minyak di Brega. Perayaan kebebasan rakyat Libya dikumandangkan pada tanggal 22
Agustus 2011 bersamaan dengan jatuhnya Kota Tripoli di tangah pihak oposisi,
akan tetapi, Muammar Khadafi menghilang dan tidak di temukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konflik di Timur Tengah merupakan konflik yang
terjadi diakibatkan ada keinginan kuat dari rakyatnya untuk merubah
pemerintahan di negaranya masing-masing. Selain keadaan ekonomi sebagian negara
yang tidak baik, kediktatoran pemimpin negara juga menjadi pemicunya.
Keberhasilan Tunisia dan Mesir berakibat negara-negara lain di timur tengah
yang sudah memiliki bibit untuk revolusi menjadi tambah bersemangat untuk
menjatuhkan pemerintahan.
Di samping
potensi kenaikan harga pangan dan minyak mentah dalam jangka pendek, revolusi
Timur Tengah akan mengganggu stabilitas pasar keuangan, khususnya aset-aset
keuangan dan properti yang berdenominasi di Timur Tengah. Dengan demikian gejolak
yang terjadi di Timur Tengah memang berdampak juga terhadap perekonomian dunia.
Begitu juga Indonesia, pemerintah
harus mengambil langkah-langkah yang terkait dengan penanggulangan dan
minimalisasi dampak dari krisis di Timur Tengah.
Beberapa
cara yang mungkin dilakukan adalah
pemerintah harus segera menaikkan posisi cadangan pangan dalam negeri dengan
cara mengintensifkan peningkatan produksi pangan, pemerintah Indonesia harus mengamankan sektor ekspor.
Caranya adalah, Indonesia harus melakukan diversifikasi ke pasar Amerika dan
Eropa. Selama ini Indonesia lebih menekankan diversifikasi ke pasar Asia, namun
tidak menggalakkan ke pasar Amerika dan Eropa. Diversifikasi pasar adalah
sebagai upaya untuk mengantisipasi resesi di Timur Tengah.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini belum lengkap dan masih
jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan
literatur yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan
kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan yang membangun yang bisa melengkapi makalah ini di masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Cetak Sejarah Kelas XII Kurikulum 2013
1 comment:
Izin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~
Post a Comment