https://nopalflashjr.blogspot.com

Saturday, March 9, 2019

KAA (Konferensi Asia - Afrika)


KAA 
(Konferensi Asia - Afrika)

A. Sebab Di Bentuk

Setelah Perang Dunia II di tahun 1945, banyak negara-negara yang sebelumnya dijajah oleh bangsa Eropa memproklamasikan kemerdekaannya. Salah satunya adalah Indonesia yang merdeka di tahun 1945 diikuti oleh negara-negara lain di kawasan Asia seperti Vietnam, Filipina, Pakistan dan India.Namun tidak semua negara yang dijajah sudah merdeka, karena masih ada negara di benua Afrika dan Asia yang masih mengalami masalah kolonialisme. Pada masa itu juga terdapat dua kekuatan blok besar di dunia yakni Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet.

Keberadaan PBB memang agak membantu mendinginkan suasana, namun faktanya perang dingin masih terjadi antara dua kekuatan besar dunia tersebut. Akibatnya negara-negara di Asia dan Afrika yang banyak terkena dampak negatif konflik berkepanjangan tersebut.Pada tahun 1954, Perdana Menteri Sri Lanka (dulu bernama Ceylon) mengundang perwakilan neagra Burma, India, Indonesia dan Pakistan untuk mengadakan pertemuan membahas masalah tersebut yang dikenal dengan Konferensi Kolombo. Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu Ali Sastroamidjojo.


Presiden Soekarno pun menekankan pada Ali Sastroamidjojo untuk menyampaikan ide untuk menggelar Konferensi Asia Afrika. Pertemuan tersebut diharapkan akan membangun solidaritas negara negara Asia Afrika untuk bisa lepas dari konflik yang terjadi di negara masing-masing.

Konferensi Kolombo yang dihadiri 5 negara tersebut berlangsung antara 28 April sampai 2 Mei 1954 dan membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama. Usulan Ali Sastroamidjojo untuk menggelar Konferensi Asia Afrika pun disetujui oleh 4 perwakilan negara lain.

B. Tujuan
Beberapa tujuan diadakannya Konferensi Asia Afrika antara lain adalah sebagai berikut.
1)      Meninjau masalah-masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari negara-negara Asia dan Afrika
2)      Menjalin kerukunan antar umat beragama di wilayah Asia dan Afrika
3)      Memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dunia
4)      Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing
5)      Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet dan negara imprialis lainnya

C. Waktu / Tempat
Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan.

KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia.

D. Tokoh Pendiri Dan Negara Asal
1)      Ali Sastroamidjojo, SH (Indonesia)
2)      Jawaharlal Nehru (India)
3)      John Kotelawala (Sri Lanka)
4)      Muhammad Ali Bogra (Pakistan)
5)      U Nu (Myanmar)

E. Negara Anggota
Anggota konferensi dari Asia adalah :
  1. Indonesia
  2. India
  3. Burma
  4. Pakistan
  5. Sri Lanka
  6. Cina
  7. Jepang
  8. Vietnam Utara
  9. Vietnam Selatan
  10. Laos
  11. Kamboja
  12. Thailand
  13. Filipina
  14. Nepal
  15. Afganistan
  16. Iran, Irak
  17. Yordania
  18. Turki
  19. Syria
  20. Saudi Arabia
  21. Yaman
Adapun negara-negara dari Benua Afrika adalah :
  1. Mesir
  2. Ethiopia
  3. Libya
  4. Sudan
  5. Liberia
  6. Ghana

F. Peran Indonesia Dalam KAA
1)      Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung pada tanggal 28 sampai 29 Desember 1954 di Bogor. Konferensi ini sebaagai pendahuluan dari Konferensi Asia-Afrika.
2)      Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18 sampai 24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung. Dalam Konferensi tersebut beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting, antara lain:
Ketua Konferensi: Mr. Ali Sastroamidjoyo, Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani, Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin, dan ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roseno.

G. Lingkup Organisasi
Regional

H. Sekretariat
Sekretariat Bersama yang diwakili oleh lima negara penyelenggara. Indonesia diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, Roeslan Abdulgani, yang juga menjadi ketua badan itu, dan 4 negara lainnya diwakili oleh kepala-kepala perwakilan mereka masing-masing di Jakarta, yaitu Kuasa Usaha U Mya Sein (Birma), Duta Besar M. Saravanamuttu (Ceylon), Duta Besar B.F.H.B. Tyabji (India), dan Duta Besar Choudhri Khaliquzzaman (Pakistan).

I. Sekretariat Jendral
Roeslan Abdulgani (Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Indonesia)



1 comment:

michelle said...


bingung pulang kerja tidak tahu mau mengerjakan apa
ayo di tunggu apa lagi segera bergabung dengan kami
di i/o/n/n/q/q kami tunggu lo ^^

Makalah Tentang Perdagangan Internasional

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami d...